Kamis, 01 November 2012

SEDEKAH PRODUKTIF

Imam Muslim meriwayatkan dari Umar ra, bahwa suatu hari Umar bin Khattab mendatangi Rasululloh SAW, dan dia berkata.” Aku mendapat bagian tanah di Khaibar yang luar biasa produktif. Aku bahkan belum pernah mendapatkan harta yg lebih berharga dari tanah itu. Apa yang sebaiknya kulakukan terhadap tanah tersebut?.”...Rasululloh SAW menjawab, “ Tahan modalnya dan sedekahkan hasilnya,” (HR.Muslim) Dari hadist itu Umar lalu menyedekahkan tanah itu untuk kepentingan kaum dhuafa. Penggarap tanah di persilahkan mengambil sebagian hasil panennya dan sebagian besar lainnya di disedahkan untuk fakir miskin. 1. Apa yang dimaksud dengan SEDEKAH PRODUKTIF SEDEKAH PRODUKTIF adalah program sedekah yang kami khususkan menjadi modal usaha bagi pemberdayaan Ponpes dan Rumah Tahfidz Indonesia. Dari hasil usaha/pengembangan ekonomi diharapkan menjadi operasional Ponpes atau RT tersebut 2. Apa beda dengan Sedekah biasa dengan SEDEKAH PRODUKTIF Sedekah yang biasa Bapak/Ibu tunaikan selama ini ke PPPA DQ adalah langsung kami salurkan untuk program-program PPPA dan operasional lainnya, sedang SEDEKAH PRODUKTIF adalah sedekah yang kami produktifkan/kembangkan ke kegiatan ekonomi/usaha yang hasilnya kami gunakan untuk program-program PPPA lainnya. Sehingga pokok sedekahnya atau modalnya tetap utuh sedang hasilnya dipergunakan untuk kemaslahatan ummat. 3. Apa beda SEDEKAH PRODUKTIF dengan WAKAF Dalam sudut padang penggunaan dana SEDEKAH PRODUKTIF tidak berbeda dengan WAKAF, karena tujuan dari sedekah produktif dan wakaf produktif adalah hasil/laba dari usaha-usaha yang dikembangkan dipergunakan untuk kepentingan ummat seperti pemberian beasiswa, pembangunan pesantren, masjid dan kegiatan sosial lainnya. Baik sedekah produktif dan wakaf produktif pokok dari harta yang disedekahkan tetap ada. Menurur Syekh Wahbah Zuhaili, sedekah dibagi menjadi dua : a. Sedekah wajib yaitu Zakat b. Sedekah sunnah seperti infak dan waqaf 4. Tujuan SEDEKAH PRODUKTIF Sedekah Produktif ini bertujuan untuk Pemberdayaan ekonomi di ponpes-ponpes dan Rumah Tahfidz yang mempunyai potensi usaha, baik pertanian, peternakan atau minimarket. Selain itu modal tersebut kami investasikan di beberapa perusahaan yang sudah berjalan . Hasil usaha atau keuntungan dari usaha tersebut akan kami gunakan untuk membiayai program-program PPPA DQ dan sekaligus menjadi operasional dari ponpes-ponpes dan Rumah Rahfidz yang Menjadi mitra pemberdayaan dengan PPPA DQ . 5. Voucher SEDEKAH PRODUKTIF Voucher SP akan kami kirimkan kepada Bapak/Ibu, apabila Bapak/Ibu telah mentransfer dan mengirimkan bukti transfer serta data diri lengkap kepada kami, baik melalui faks, email maupun sms. Voucer SP tidak berfungsi sebagai alat tukar, discount, maupun lainnya. Voucher ini sebagai alat bukti atau pengganti kwitansi penerimaan sedekah dari Bapak/ibu donatur. Bagi Bapak/Ibu yang berikeinginan menyebarkan voucher SP ini. Dapat bergabung menjadi SIMPUL atau relawan PPPA DQ. Silahkan Bapak/Ibu kirimkan email data diri lengkap ke mypppa@gmail.com, nanti kami kirimkan syarat dan prosedur menjadi SIMPUL PPPA DQ. 6. Bagaimana berpartisipasi SEDEKAH PRODUKTIF Sedekah Produktif bisa dilakukana dengan beberapa cara, sebagai berikut : 1. Bersedekah uang cash (mata uang bebas) 2. Bersedekah dengan Properti & kendaraan, seperti Rumah, kios/toko, kontrakan, motor, mobil, dll 3. Bersedekah Usaha, warnet,wartel, foto copy, rumah makan, dll 4. Bersedekah dari hasil usahanya saja, seperti hasil kontrakan, hasil sewa toko/kios, hasil penjualan pertanian/peternakan dll 5. Bersedekah dengan surat berharga, saham, obligasi dll Untuk sedekah cash Untuk sedekah cash mulai dari Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 500.000. Rp 1.000.000, Rp 5.000.000 dan Rp 10.000.000 bisa transfer ke rek PPPA DQ sebagai berikut : bisa transfers ke rek PPPA DQ sebagai berikut : 1. Bank Syariah Mandiri : 074.006.4000 2. BCA : 6030.751.351 An. Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Bukti tranfer SEDEKAH PRODUKTIF beserta data diri donatur lengkap mohon di faks ke 021 73444858 Atau melalui email layanan@pppa.or.id. Untuk bulan berikut dan selanjutnya, konfirmasi sedekah bisa melalui layanan SMS Center PPPA di bawah ini. dg format ketik: Konfirmasi/nama/bank_tujuan/jumlah_transfer/tgl_transfer/no_resi/sedekah produktif Bagi Bapak/Ibu yang ingin bersedekah properti/usaha/surat berharga atau lainnya bisa menghubungi 021 7345 3000 ext. 118
Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menyebarkan informasi program SEDEKAH PRODUKTIF ini kepada keluarga, kerabat, rekan-rekan serta teman-teman di lingkungan rumah dan kantor. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan umur, rizki, dan kemudahan dalam beraktifitas kepada Bapak/Ibu beserta keluarga,...amiin

Kamis, 19 April 2012

Diabetes Hilang Memori Kembali

"Apa sih amalan khusus yang kamu lakukan, sehingga Allah SWT memberikan pertolongan dan perlindungan kepadamu sedemikian rupa?"
Demikian pertanyaan para kerabat yang menjenguk saya, sepulang saya dari Rumah Sakit.
Saya maklum. Bahkan saya sendiri juga heran, karena amal ibadah saya biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa pada diri saya. Tapi alhamdulillah, di luar dugaan sebuah kecelakaan dahsyat ternyata tidak sampai berakibat fatal pada diri saya. Bahkan, diabetes saya sembuh setelahnya.
Ceritanya begini. Saya ini seorang staf penjualan di sebuah perusahaan asing di Surabaya. Rumah saya di Malang. Jadi, setiap hari kerja saya pergi-pulang rute Malang-Surabaya.
Pada 10 Desember 2010, usai shalat Jum’at saya mengemudi mobil dari Surabaya menuju Malang. Sore itu saya ada janji dengan salah satu customer di Kota Apel. Rencana saya, setelah menemui customer itu, bisa langsung pulang.
Kira-kira pukul 15.30 WIB saya sampai di Purwosari, sejarak 15 km sebelum kota Malang. Spot ini dikenal sebagai jalur rawan kecelakaan.
Sampai di sebuah putaran balik, tiba-tiba sebuah truk dari arah Malang nyelonong menghajar mobil saya. Braaakkk! Tabrakan “adu kebo” tak terhindarkan.
Belakangan saya baru tahu, truk itu remnya blong. Si sopir gagal menghentikan laju kendaraannya di jalan yang menurun. Mau banting stir kiri, dalamnya jurang dan sungai menganga. Sedangkan jika banting stir ke kanan, akan menghajar separator jalan. Maka sopir truk itu banting stir ke kanan tepat di sebuah ruas putaran balik, persis ketika saya melintas di situ.
Sebelum semuanya gelap, saya sempat memberikan nomor kontak kantor dan keluarga kepada polisi untuk dikabari.
Ketika sadar, saya sudah berada di RS Saiful Anwar Malang. Luka yang saya alami cukup parah; Tengkorak muka remuk dan kedua tulang tangan kanan saya patah sama sekali.
Di rumah sakit, saya ditangani dokter spesialis syaraf yaitu Dr. Widodo, dengan tim medis yang terdiri 7 dokter syaraf, bedah syaraf, bedah tulang, bedah kosmetik, internist, mata, dan dokter THT.
Sebelum kecelakaan, saya sudah menderita diabetes. Jadi, saya tidak bisa langsung dioperasi untuk memperbaiki tulang-tulang tengkorak muka dan lengan. Sebab, kata dokter, kadar gula darah saya masih tinggi sehingga harus diturunkan dan distabilkan dulu.
Sepekan kemudian, pada 17 Desember 2010, akhirnya dokter memutuskan saya bisa menjalani operasi bedah tulang dan kosmetik.
Dua hari jelang operasi, istri saya berkeliling rumah sakit dan pasar di dekat situ untuk bersedekah. Dia bagikan uang kepada orang-orang tua dan para pasien di IRD yang tidak memiliki biaya untuk berobat, sambil meminta doa untuk kesembuhan saya.
Sehari jelang operasi, tulang tengkorak wajah saya difoto rontgen oleh dokter bedah plastik. Hasilnya, Subhanallah, Allahuakbar, hampir seluruh tengkorak muka saya sudah tersambung kembali dengan sendirinya! Sehingga menurut dokter, hanya diperlukan pemasangan satu pen di pipi kanan saya.
Untuk tulang lengan saya yang patah, masih tetap harus dioperasi untuk memasang pen.
Setelah kesadaran saya membaik, saya ditangani oleh dokter syaraf. Waktu diperiksa olehnya, saya tidak sanggup melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti memegang telinga kiri dengan tangan kanan, menulis satu kalimat sederhana, membedakan bentuk-bentuk sederhana seperti bola, kubus, piramid, dan lain-lain. Bahkan, saya tidak bisa mengingat nama benda-benda di sekitar saya!
Dengan hasil pemerikasaan seperti itu, dokter syaraf menyampaikan kabar seram pada istri saya, bahwa saya akan kehilangan 50% memori ingatan saya. Dan, biasanya perlu beberapa bulan perawatan untuk memulihkannya.
Namun, baru 2 minggu menjalani rawat inap, saya sudah boleh pulang. Kondisi saya secara umum sudah baik, walau memori otak saya belum 100% pulih.
Kenyataan ini betul-betul mengherankan dokter syaraf yang menangani saya. Sebab, katanya, dia pernah memiliki pasien yang kondisinya mirip saya dan harus dirawat di RS sampai 7 bulan lamanya.
Rawat jalan di rumah, saya masih belum bisa mengingat beberapa nama benda di sekitar saya. Secara berkala, saya masih tetap harus kontrol ke dokter, terutama untuk kesehatan syaraf dan internist.
Alhamdulillah, sekitar 2 bulan di rumah, memori saya terus membaik. Dan yang luar biasa lagi, menurut dokter internist yang menangani saya, diabetes saya dinyatakan sembuh! Allahuakbar!
Untuk mengatasi sakit kepala dan pusing (vertigo), saya juga berobat dengan akupunktur (tusuk jarum). Pengobatan alternatif ini cukup efektif, sehingga rasa sakit terus berkurang.
Menjawab keheranan tim medis maupun sanak-saudara yang membesuk atas “keajaiban” kesembuhan saya, terus terang saya pun belum menemukan jawaban yang pas.
Namun setelah merenungi semuanya, jawaban atas keajaiban itu tak lain adalah sedekah. Baik yang dilakukan istri saya ketika di rumah sakit, maupun yang saya lakukan sebelum kecelakaan.
Ya, dua hari sebelum ditabrak truk, saya mengajak anak-anak penghuni Panti Asuhan Nurul Hayat Malang makan di sebuah resto fasfood dari Amerika. Sebelumnya, mereka pun pernah saya traktir makan di sebuah resto makanan Italia.
Bukan apa-apa, saya sekadar ingin memberi pengalaman mereka makan di rumah makan waralaba mancanegara. Sehingga, meskipun tinggal di asrama yatim-piatu, mereka bisa “mengimbangi” cerita pengalaman serupa teman-teman mereka dari keluarga mampu.
Duh, betapa bahagia saya menyaksikan binar bahagia di wajah mereka tatkala makan di resto tersebut. Saya yakin, itu jadi pengalaman luar biasa dalam hidup mereka.
Maka ketika saya mendapat musibah kecelakaan, doa mereka usai shalat fardhu dan tahajud terpanjatkan untuk kesembuhan saya. Begitulah yang saya dengar dari pengasuh mereka.
Sebagai tanda rasa terima kasih sekaligus syukuran, setelah lumayan sembuh saya ajak mereka makan di sebuah resto fastfood yang lain lagi. Biar lebih lengkaplah pengalaman anak-anak dhuafa tersebut.
Dari pengalaman ini, sekarang saya hampir tak berpikir panjang untuk bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Tentu, juga diiringi dengan meningkatkan amal ibadah yang lain seperti shalat fardhu tepat waktu dan berjamaah, shalat rawatib, dhuha, tahajud, taubat, hajat, puasa sunnah, dll.
Sesuai wasiat Ustadz Yusuf Mansur, bersedekah ibarat menanam bibit tetumbuhan. Agar bibit tumbuh subur dan berbuah manis, harus rajin dirawat, dipupuk, dan disirami. Pun begitu dengan sedekah, yang harus dilengkapi dengan amalan-amalan ibadah sunah.

Date of Posting: 13 April 2012
Posted By: Adinandra Wardhana

Rabu, 29 Februari 2012

FADILAH SEDEKAH



1. Menunda Kematian

Rasulullah saw bersabda:
“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan:
Assam ‘alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu
para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia
berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit
oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang
yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak.
Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum
mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.” Ternyata
di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau.
Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia
menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku
bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan
satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw
bersabda: “Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau
bersabda: “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk.” (Al-
Wasail 6: 267, hadis ke 4)

2. Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang
banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail
6: 255, hadis ke 11)

3. Terhindar bahaya
Rasulullah saw bersabda:
“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan
sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala.” (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

4. Kesempurnaan Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal:
Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan
karunia dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

5. Pahala perang uhud

Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali
sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang
bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku
menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat
ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan
lebih besar dari pahala perang Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

6. Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin
pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak
keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah
menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu.”
(Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

7. Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai
Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga
dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai
perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail
6: 267, hadis ke 4)

8. Penolak Hari Nahas
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia
sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di
manazil Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami
menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang
itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum
pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang
lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari
nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami menghitung, lalu
keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata
kepadanya: “Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku
oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin diselamatkan
oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya
Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan
oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah
niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya
aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu
nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)


9. Rahasia Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa
besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan
harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)


10.Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada
Allah …, dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah
umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan
dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf
(kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari
pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)


11.Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu (
menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)

Selasa, 17 Januari 2012

RIYADHAH IBADAH & DOA 40 HARI

RIYADAHAH IBADAH & DOA 40HARI BAG I:

Bila ada hajat, atau mslh, sebaik2 Pnolong adlh Allah. Di antara obat termurah adlh doa. Tentu doa yg dikawal dg ksungguhan ibadah lainnya. Saya mmperkenalkn istilah riyadhah 40hr. Yg kdg tdk ditemukan dari diri qt adlh ksungguhan, kseriusan, ksinambungan amal (istiqomah, mujahadah, mudawamah). Saya ksh contoh sdrhn: Kwn2 pesantren pengen bikin taman di pondok. Budgetnya puluhan juta. Modal awal: 2jt. Kwn2 bagian itu kmudian mnyabarkan diri dg shalat, doa, &amalan2 lain. Tdk lsg buru2 memesan pohon2, rumput2 u/ taman. Kesatu, duitnya jauh dari cukup. Kedua, kalo dipaksain, jadi hutang. Karena itu, tempuhlah Jalan Allah. Shalat, doa, ibadah, dan sabar. Jgn lsg pengen jadi. Keinginan bikin taman itu. Dibuat misalnya, bulan depan. Sebelom bulan depan itu jatuh, sungguh2lah mendekatkan diri kpd Allah. Mereka shalat sunnah di atas tanah yg mau ditanemin pohon2 dan dibuatkan taman. Mereka ngaji Qur’an di atas tanah tsb. Mereka shalat malam di atas tanah itu. Angka bilangan riyadhah 40hr sekali lagi menunjukkan target kedisiplinan dan wkt yg cukup. Isinya riyadhah, standar2 aja. Ga ada yang aneh2. Dhuha 8 rokaat. Jamaah di masjid plus qobliyah ba’diyah. Tahajjud dan witir. Baca shalawat 10 s/d 100x atau lebih banyak dari ini, istighfar 3x s/d 70x atau lbh banyak dari ini. Baca Qur’an 1hr minim2 1 halaman. Cuma, di semua proses ibadah yg dilewati, diselipkan doa khusus selama riyadhah. Dalam kasus ini: Doa spy dibuatkan taman oleh Allah. Dari 40hr, misalnya 3hr saja terlewati, kalau kuat, kalau bagus, kalau disiplin, biasanya udah mulai rintik. Udah mulai ada tanda2. Apalagi 7hr, 14hr, 21hr, 40hr, surah al Fath, turun deh. Semua orang yg bermasalah dan punya hajat, saya sangat anjurkan masuk gerbang riyadhah ini. Untuk mendisiplinkan diri, pakai absen u/ diri sendiri. Dhuha apa kagak. Kalo dhuha, berapa rokaat. Berjamaah apa kagak? Ketinggalan takbir pertama apa kagak. Qobliyah ba’diyahnya gimana?

RIYADAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN II:

Cek juga bacaan Qur’annya. 3hr, ya 3lbr. 7hr, ya 7lbr. 14hr, ya 14lbr. 40hr, ya 40lbr. Mestinya. Cek juga absen shalawat, absen istighfar. Daaaannn… Absen doanya. Beneran, kita ini suka ga serius ibadah dan doa. Ai mah punya hajat, ai mah punya masalah, eh ga dtg serius sama Yang Menggenggam Segala Urusan dan Masalah. Datanglah kpd Allah. Apalagi jika mau dtg dg keyakinan, kesabaran, dan kepasrahan. Dalam urusan kwn2 pesantren daarul qur’an yg pengen taman, bila riyadhah kwn2 kuat, maka taman itu jadi urusan Allah. 2jt yg ada, yg sebagai modal awal, ya kasihkan aja kepada pesantren lain sekalian. Sebab dibayarkan jadi dp, ya malah hutang. Toh kan pengen senen bkn berarti selasa harus jadi… Ya itu namanya sabar. Saya tuh ya, suka nanya sama yg dtg minta anak keturunan. Umpama mereka dtg ke saya, ashar. Saya tanya, tadi shalat zuhur? Shalat katanya. Terus saya tanya lagi, doa ga supaya punya anak? Jawabannya tdk mengherankan jika belom memiliki anak. Jawabannya, engga. Ditanya lagi, shubuh gimana? Dhuha ga tadi pagi? Ga doa, &ga shubuh. Doanya standar2 aja. Ga doa punya anak. Yah, walaupun ada yg memang ujiannya di situ, alias ga punya anak, namun bolehlah dijajal seriusin cara ini. Cara ini, cara riyadhah&doa 40hr, seolah mengikat kita u/ serius, sungguh2, & terus2an mendekatkan diri kitanya kpd Allah. Terapkan jg di urusan lain. Urusan dunia sekalipun, jika dibawa ke Allah, asli, akan jadi ibadah. Ga usah khawatir dg kalimat orang. Koq ibadah pengen dunia. Kita jawab dg senyuman, kami pengen dunia, ya mintanya sama yang punya dunia. Ga dapetnya, ya udah jd ibadah. Orang lain pengen doang, ga jd ibadah, qt jadiin apa yg qt pengenin jd ibadah. Orang lain, ga ada sabarnya, qt sabarin diri. Gitu. Ursn apa aja dah. Pengen motor, mobil, rmh? Drpd buru2 ngutang. Mending diasyikin aja dulu dhuha, tahajjud, ke masjid, mintaaaaaaaaa terus sama Allah. Saban2 hbs ibadah, apapun ibadahnya, doa kpd Allah a/ hajat qt.

RIYADHAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN III:

Jgn lupa. Minta ampunan Allah jg yg serius. Minta husnul khatimahnya yg serius. Minta selamat dunia akhiratnya yg serius. Minta masuk surga, &ditutup neraka, jg yg serius. Maka, permintaan2 yg kyk gini, jg prmintaan sehat, panjang umur yg manfaat, anak keturunan yg saleh salehah, adlh prmintaan wajib, yg karenanya ga blh ditinggal, saat qt minta dunianya Allah. Saudara yg punya hutang, belom berjodoh, pengen pergi haji, pengen punya pekerjaan ttp, pengen punya usaha, ya begini jg. Saya mngingatkan diri saya, bl blm brhasil, ya terusin lg 40hr ke2, ke3, ke4, ke5, sampe seterusnya ada rasa nyaman di hati sdr. Siapa tau Allah tdk berikan dunia-Nya, tp Allah berikan diri-Nya. Ini kan malahan luar biasa. Apa sih yg lbh hebat dari ketenangan, &kecukupan? Apa jg yg lbh hebat manakala qt menemukan diri qt kemudian istiqomah shalat shubuh di masjid, berjamaah, 40hr I, 40hr ke-II, 40hr ke-III, dst? Qur’an jd brulang2 khatam? Dan tdk ada jg yg sungguh2 dtg ke Allah, kecuali Allah kasih betul dunia-Nya. Yakni manakala Allah melihat diri kita udah ga bahaya dikasih dunia. Ga silap, ga sombong, dan ga berubah. Terus, buat yang udah dapet, maka jangan tinggalin dah kebiasaan baik ini. Terusin. Hingga kemudian sudah ga pake riyadhah2an lagi. Dah ga pake absen2an lagi. Dari anak kecil, jadi yg dewasa. Di atas semua itu, sempurnakanlah perjalanan ini semua, dg sedekah. InsyaAllah dah. Jangan lupa juga doakan orang2 tua, sodara2, keluarga, anak2 kturunan, guru2, kerabat2, dan segenap kaum muslimin muslimat. Jangan doa buat diri sendiri doangan. Sip dah. Selamat membuat absen ibadah dan doa buat diri sendiri, dan selamat menempuh riyadhah ibadah dan doa 40hr. Saya doakan, dan doakan saya juga. Serta doakan yg lain, agar kuat dan sungguh2. Oh ya, bila ada item yg lolos dari cek list yg kita sungguh2in, ganti dengan amalan lain ya, yg sekiranya sepadan. Tinggal dhuha, tapi diganti dg 1 juz, gitu misalnya.

RIYADHAH IBADAH & DOA 40HARI BAGIAN TERAKHIR:

Jika ada yang mengatakan ini bid’ah, he he, ya bid’ah banget2. Tapi katakan, ini bid’ah hasanah. Bid’ah yg baik. Ga mengada2 koq. Ini buat tujuan yg baik, u/ perkara yg baik. Dan yg trkandung di dalamnya tidak ada yg baru, kecuali upaya mendisiplinkan belaka. Lagipun, kapan lagi mempersembahkan 40hr trbaik dalam seumur hidup Saudara b buat Allah. Sementara, aktifitas, ya tetap dilakukan. Ga mengganggu koq. Kitanya aja yg kelamaan ga disiplin dhuha, tahajjud, ke masjid, buka Qur’an, dll.

Salam, Yusuf Mansur.