Kamis, 15 Desember 2011

DOA AGAR ANAK KETURUNAN MENJADI AHLI QUR'AN

Doa Agar Kita dan Anak Keturunan Jadi Ahli Al-Qur’an

اَللَّهُمَّ إِنَّا عَبِيْدُكَ بَنُوْ عَبِيْدِكَ، بَنُوْإِمَائِكَ،
نَوَاصِيْنَا بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيْنَا حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيْنَا قَضَاؤُكَ،
نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ
أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ،
أَوِاسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ
الْقُرْآنَ الْعَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا، وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا،
وَجَلاَءَ أَحْزَانِنَا، وَذَهَابَ هُمُوْمِنَا وَغُمُوْمِنَا، وَسَائِقَنَا
وَدَلِيْلَنَا إِلَى جَنَّاتِكَ جَنَّاتٍ النَّعِيْمِ. بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


Ya Allah, sesungguhnya kami adalah hamba-hamba-Mu, anak hamba-hamba-Mu,
anak hamba-hamba perempuan-Mu. Ubun-ubun kami berada pada kekuasaan-Mu.
berlaku kepada kami hukum-Mu, Adil terhadap kami keputusan-Mu. Kami memohon
kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang dengannya Engkau
namakan diri-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari
makhluk-Mu, atau yang telah Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang
Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan
Al-Quran yang mulia sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami,
pelipur kesedihan kami, pelenyap kesusahan dan kegundahan kami, pengemudi
dan penunjuk kami menuju surga-Mu, surga yang penuh kenikmatan, dengan
rahmat-Mu Wahai Dzat yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.


Doa di atas diambil dari hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud *radliyallah
'anhu*, Rasulullah * shallallahu 'alaihi wasallam *bersabda, "*Tidaklah
seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di
atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya
serta menggantikannya dengan kegembiraan.*

Selasa, 13 Desember 2011

Anda Pendendam? Belajarlah dari Kentang Busuk

Satu lagi pelajaran bagi Anda yang masih memiliki sifat pendendam. Coba deh simak cerita inspiratif di bawah ini:

Pada suatu hari di sebuah sekolah dasar, seorang guru mengadakan permainan dengan para muridnya. Saat itu, semua murid telah membawa kantong plastik transparan beserta beberapa kentang kecil. Kemudian ibu guru berkata,"Anak-anak, apakah ada di antara kalian yang mempunyai rasa tidak senang atau benci kepada yang lain?"

Spontan anak-anak itu menjawab,"Ada, Buuu.."

"Nah, kalau begitu tuliskanlah huruf atau kode yang menunjukkan orang tersebut di kentang yang kalian bawa. Kalau ada yang punya rasa tidak senang kepada lebih dari satu orang, berarti kentangnya harus sebanyak orangnya ya.."

Kemudian, masing masing anak menandai kentangnya sesuai dengan jumlah orang yang tidak disenangi. Ada anak yang menuliskannya pada satu kentang, dua kentang atau bahkan lebih. Lalu ibu guru menjelaskan, "Aturan permainannya adalah seperti ini. Kalian harus membawa kentang itu di dalam kantong plastik selama satu minggu.Tidak berat kan?" tanya bu guru. Anak-anak itu menggelengkan kepalanya.

Kemudian, selama satu minggu di sekolah, mereka semua membawa kentangnya kemana-mana. Baik saat makan di kantin, pergi ke toilet, main di lapangan, atau di kegiatan lainnya. Hari pertama tidak ada masalah karena murid-murid menganggapnya tugas yang mudah. Akan tetapi setelah beberapa hari, kentang yang mereka bawa mulai berubah warna menjadi hitam dan mulai membusuk. Aromanya sangat tidak enak. Anak-anak yang membawa lebih dari satu kentang mulai merasakan beratnya tugas ini.

Setelah satu minggu, ibu guru membahas tugas ini di kelas bersama para muridnya.

"Bu guru, rasanya tidak enak sekali membawa kentang busuk kemana-mana. Saya jadi tidak enak makan," kata seorang murid. Murid-murid yang lain mengiyakan dan bergantian curhat kepada ibu guru, tentang betapa tidak enaknya membawa kentang busuk ke mana-mana.

Kemudian sang guru menjelaskan arti permainan itu. "Anak anak, kentang itu ibarat kebencian atau rasa tidak suka yang kita pendam terus terhadap seseorang, yang terus kita bawa ke mana-mana. Sangat tidak nyaman kan? Karena itu, jangan menyimpan dendam atas kesalahan yg dilakukan oleh temanatau orang lain kepada kita. Semakin lama kita simpan dalam hati, maka kita akan semakin merusak mental dan jiwa, sama seperti racun yang ada dalam kentang busuk ini. Apakah kalian memahami penjelasan ini?"

"Paham, Bu...," jawab mereka serempak.

-----------------
Masih pendendam juga? Rasakan bau menyegat dari kentang busuk!!!
Posted by iswandi arkan al banna(diolah dari andriewongso.com)

Senin, 12 Desember 2011

Bersedekah Yang Mampu Menggetarkan Spiritualitas
1. Bersedekahlah saat merasa ingin bersedekah. jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di alam bawah sadar kita "bersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan". Mungkin seperti kalau kita bayar parkir ke pada preman di pinggir jalan, ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan merasa di rampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau anda sedang suntuk tunggulah sampai hati kembali riang. Memberikan dengan berat hati akan memberikan asosiasi buruk ke alam bawah sadar kita.
2. Bersedekahlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati anda tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin ingin menyumbang perbaikan jalan, mungkin di sumbangkan sebagai modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah anda sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan anda tergetar. Setiap orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Meyumbang yang tak bisa dihayati tak akan menggetarkan kalbu.
3 Bersedekahlah dengan sesuatu yang bernilai bagi anda. kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang ada suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan seuatu yang berharga.
4. Bersedekahlah dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan, bagaimana rasanya memberikan sedekah 25 rupiah? bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. bagi yang berpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar hatinya tergetar ketika menyumbang. nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran dalam sedekah (bukan wajib) mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan "beratnya " melepas kenikmatan.
5. Menyumbang anonim akan memberikan dampak lebih kuat. ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. dengan anonim lebih terjamin bahwa kita hanya mengharapkan balasan dari Allah (ikhlas).
6. Bersedekah tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang anda beri. Yakinlah bahwa Allah akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para pelaku kebanyakan menunjukan bahwa balasan datang dari arah yang lain.
7. Bersedekahlah tanpa "memaksakan" bentuk balasan Allah atas sedekah itu. Walaupun banyak pengalaman menunjukan bahwa kalau bersedekah uang akan di balas dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu dibalas Allah dengan kesehatan, Keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.

Sumber: Dahsyatnya Sedekah 2 (Kumpulan testimoni)

Minggu, 11 Desember 2011

REKENING SEDEKAH PPPA DAARUL QIR'AN NUSANTARA

Untuk berpartisipasi program sedekah tahfidz, salurkan ke rek PPPA DQ Sbb :
1. Sedekah
Bank Syariah Mandiri : a/c. 2222 8888 78
BNI Syariah : a/c. 828 777 999 7
Bank Mandiri : a/c. 101 000 738 738 2
BCA: : a/c. 60 3083 1002
A.n Yayasan Daarul Qur'an Nusantara

2. wakaf : untuk pembangunan sarana dan gedung Ponpes DQ
Bank Syariah Mandiri : a/c. 2222 8888 94
A.n. Yayasan Darul Qur'an Nusantara


www.daqu.or.id